1. SCR (silicon
controlled rectifier)
SCR
merupakan saklar elektronik yang bisa mengendalikan arus AC atau DC. Bahwa
untuk membuat thyristor menjadi ON adalah dengan memberi arus trigger lapisan P
yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN
seperti pada gambar-4a. Karena letaknya yang dekat dengan katoda, bisa juga pin
gate ini disebut pin gate katoda (cathode gate). Berikut ini adalah
struktur SCR dan simbol SCR. SCR dalam banyak literatur disebut Thyristor
saja.
Gambar-
4: a) Struktur SCR
b) Simbol
SCR
1. Trigger SCR
Melalui pin gate tersebut memungkinkan komponen
ini di trigger menjadi ON, yaitu dengan memberi arus gate (Ig). Ternyata
dengan memberi Ig >> dapat menurunkan tegangan breakover (Vbo)
sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan minimum yang diperlukan SCR
untuk menjadi ON. Sampai pada suatu besar Ig tertentu, ternyata
akan sangat mudah membuat SCR menjadi ON. Bahkan dengan tegangan forward
yang kecil sekalipun. Misalnya 1 volt saja atau lebih kecil lagi. Kurva
tegangan dan arus dari sebuah SCR adalah seperti yang ada pada gambar-5 yang
berikut ini.
Gambar - 5 :
karakteristik Thyristor
karakteristik Thyristor
2. Karakteristik SCR
Tegangan breakover Vbo, yang jika
tegangan forward SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Arus Ig
yang menyebabkan tegangan Vbo turun menjadi lebih kecil. Pada
gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan korelasinya terhadap tegangan
breakover. Pada datasheet SCR, arus trigger gate ini
sering ditulis dengan notasi IGT (gate trigger current). Arus holding
(Ih) mempertahankan SCR tetap ON. Jadi agar SCR tetap ON maka arus forward
dari anoda menuju katoda harus berada di atas parameter ini.
3. Cara untuk membuat
Reverse SCR
Cara untuk membuat SCR menjadi OFF adalah dengan
membuat arus anoda-katoda (IAK) turun dibawah arus Ih. Pada gambar-5 kurva I-V SCR,
jika arus forward berada dibawah titik Ih, maka SCR kembali pada keadaan OFF.
Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR. Cara lain membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah
dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau
thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC. Komponen ini
lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi tegangan AC, dimana SCR bisa OFF
pada saat gelombang tegangan AC berada di titik nol.
4. Parameter Penting dalam SCR
Gambar - 6 :
Rangkaian SCR
Rangkaian SCR
Parameter penting lain dari SCR, yaitu VGT. Parameter ini adalah
tegangan trigger pada gate yang menyebabkab SCR ON. Kalau dilihat dari
model thyristor pada gambar-2, tegangan ini adalah tegangan Vbe pada transistor
Q2. VGT seperti halnya Vbe, besarnya kira-kira 0.7 volt. Seperti contoh
rangkaian gambar-6 berikut ini sebuah SCR diketahui memiliki IGT = 10 mA dan
VGT = 0.7 volt. Maka dapat dihitung tegangan Vin yang diperlukan agar SCR ini
ON adalah sebesar :
Vin = Vr + VGT
Vin =
IGT(R) + VGT = 4.9 volt
2. TRIAC
Struktur TRIAC sebenarnya adalah sama dengan
dua buah SCR yang arahnya bolak-balik dan kedua gate-nya disatukan. Simbol
TRIAC ditunjukkan pada gambar-6. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi-directional.
Gambar - 7 :
Simbol TRIAC
Simbol TRIAC
1. Cara Kerja TRIAC
TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel
bolak-balik, sehingga dapat melewatkan arus dua arah. Kurva karakteristik dari
TRIAC adalah seperti pada gambar-7 berikut ini.
Gambar - 8
:
Karakteristik TRIAC
Karakteristik TRIAC
Pada
datasheet akan lebih detail diberikan besar parameter-parameter seperti
Vbo dan -Vbo, lalu IGT dan -IGT, Ih serta -Ih dan sebagainya. Umumnya besar
parameter ini simetris antara yang plus dan yang minus. Dalam perhitungan desain,
bisa dianggap parameter ini simetris sehingga lebih mudah di hitung
3.DIAC
Kalau dilihat
strukturnya seperti gambar-8a, DIAC bukanlah termasuk keluarga thyristor, namun
prisip kerjanya membuat ia digolongkan sebagai thyristor. DIAC dibuat dengan
struktur PNP mirip seperti transistor. Lapisan N pada transistor dibuat sangat
tipis sehingga elektron dengan mudah dapat menyeberang menembus lapisan ini.
Sedangkan pada DIAC, lapisan N di buat cukup tebal sehingga elektron cukup
sukar untuk menembusnya. Struktur DIAC yang demikian dapat juga dipandang
sebagai dua buah dioda PN dan NP, sehingga dalam beberapa literatur DIAC
digolongkan sebagai dioda.
Gambar - 9
:
Struktur DIAC
Struktur DIAC
1. Karakteristik
DIAC :
Hanya dengan tegangan breakdown tertentu
barulah DIAC dapat menghantarkan arus. Arus yang dihantarkan tentu saja bisa
bolak-balik dari anoda menuju katoda dan sebaliknya. Kurva karakteristik DIAC
sama seperti TRIAC, tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa tegangan breakdown-nya. Simbol
dari DIAC adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar-8b. DIAC umumnya dipakai
sebagai pemicu TRIAC agar ON pada tegangan input tertentu yang relatif tinggi.
0 komentar